Selasa, 17 Januari 2017

3. Pasar SUNMOR UGM

3. PASAR SUNMOR UGM

                              Menikmati libur akhir pekan di Yogyakarta merupakan pilihan yang sangat tepat. Banyak tempat-tempat wisata yang bisa dinikmati, tempat berbelanja oleh-oleh khas Jogja pun tidak sulit untuk dijumpai, bahkan tempat-tempat yang memiliki potensi untuk menarik wisatawan sejenak “mampir” menambah istimewanya kota Jogja. Bagi masyarakat Yogyakarta, tempat ini sudah tidak asing lagi. Bahkan sudah menjadi rutinitas sebagian orang untuk “jajan” di tempat ini. Tempat yang disebut SunMor atau Sunday Morning. Sunday Morning adalah suatu istilah yang sering digunakan oleh kalangan masyarakat sekitar maupun kalangan mahasiswa – mahasiswi yang menjuluki tempat menjajakan dagangannya di area kampus UGM. Pada awalnya, area kampus UGM pada hari minggu hanya digunakan untuk berolahraga oleh masyarakat sekitar dari berbagai usia dan juga kalangan. Seiring dengan banyaknya masyarakat yang berolahraga sekaligus menikmati libur akhir pekan di kawasan ini mendorong para pedagang untuk menjajakan dagangannya dengan mendirikan lapak-lapak di sekitar area Lembah UGM yang dijadikan spot olahraga itu. Dan kini lokasi tersebut dijadikan seperti “pasar” yang hanya diadakan setiap hari minggu saja. Hingga saat ini, tidak hanya 10ataupun 20 pedagang yang membuka lapak di kawasan kampus UGM ini. Bahkan mahasiswa-mahasiswi pun juga turut serta membuka lapak dan menjajakan dagangannya disana sebagai sambilan.
Lokasi Pasar SUNMOR UGM
                                 Sunday Morning terletak di sepanjang jalan Notonegoro kabupaten Sleman. Apabila kompasioner belum mengetahui jalan ini, kita bisa lewat dari Perempatan Sagan hingga Selokan Mataram, atau jalan paling timur diKampus UGM. Lokasi Sunmor memiliki akses yang mudah dijangkau, apabila ingin kesana dapat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Akses tempat ini bisa dari mana saja, dari arah Jalan Kolombo (dari selatan) dan Jalan Selokan Mataram (dari utara). Para pedagang yang membuka lapaknya disini sudah mempunyai tempat sendiri untuk jualan yang sudah diatur oleh paguyuban mereka. Namun, fenomena seperti ini pasti menimbulkan dampak positif dan negatifnya, banyaknya para pegadang dan menyempitnya area jalan Notonegoro di hari minggu tak elak menyebabkan polemik baru di kawasan ini. Para pegadang ini membuka lapaknya di sisi atau lajur sebelah kiri di jalan Notonegoro ini. Tidak hanya tenda-tenda yang digunakan untuk membuka lapak dagangan, ada pula yang menjajakan dagangannya dengan menggunakan mobil. Ada juga pedagang yang tak mematuhi peraturan dengan menempatnya atau membuka lapak dagangannya di area yang seharusnya tidak digunakan untuk membuka lapak. Hal ini makin menyebabkan penyempitan jalan. Bila dicermati, kini Sunday Morning (SunMor) menjadi potensi menarik bagi para wisatawan atau dapat di jadikan sebagai tempat wisata. Namun alangkah baiknya apabila SunMor dapat di benahi agar para pengunjung yang ingin membeli barang atau pun jajanan disana dapat merasa nyaman. Ada bebagai alternative yang dapat dilakukan apabila SunMor dijadikan sebagai obyek wisata. Seperti halnya : ·Di alihkannya area parkir SunMor yang biasanya di kawasan sekitar depan masjid ke area-area yang lebih luas, agar tak terjadi lagi penyempitan jalan di kawasan ini. ·Bisa juga di lakukan penutupan jalan di area ini apabila hari minggu, bisa dialihkan melalui jalan lain. ·Di area SunMor dapat diadakan pentas seni, hiburan ataupun kreatifitas lainnya agar menambah daya tarik pengunjung. ·Peninjauan kembali para pegadang yang membuka lapaknya harus sesuai pihak pengelola SunMor agar tidak membuka lapaknya di sembarang tempat. Alternative – alternative seperti inilah yang dapat dijadikan referensi ataupun masukan dalam pengembangan area SunMor. Dan apabila keberadaan SunMor ini dapat ditata ulang kembali, SunMor dapat dijadikan sebagai tempat tujuan wisata pada hari Minggu yang memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan yang berkunjung di Yogyakarta. Bagi para pedagang keberadaan SunMor ini sangat strategis dan dapat menguntungkan dalam usaha promosi atau menjajakan barang dagangannya. Bagi para mahasiswa maupun mahasiswi yang membuka lapaknya di area ini pun, keberadaan SunMor dapat dijadikan tempat untuk menggali potensi berwirausaha mereka.

Ada FaktaUnik yang membuat Sunmor begitu menarik dikunjungi
1.Diadakan Sejak Krisis Moneter
Sunmor yang rutin diadakan setiap minggu pagi ini ternyata mulai ada pasca krisis moneter di tahun 1997. Tentu saja mengingat saat itu banyak harga barang jadi tak jelas harganya maka di bukalah Sunmor kata Sunmor itu sendiri tak jelas siapa yang pertama kali mempopulerkannya hanya sebatas akronim
2.Letaknya Yang Menggalaukan
Pada mulannya Sunmor berada kawasan di area Auditorium Graha Sabha Pramana UGM tapi sejak tahun 2009 Sunmor diadakan di jln.Notonegoro hingga jln.olahraga dan sebagian jln.selokan mataram sebelah timur dengan menempati area seluas 2400m persegi.Pihak UGM sendiri mulanya ingin memindahkan Sunmor ke pedukuhan karang Malang namun tak di setujui pedagang
3.Penjualnya Yang Baik-Baik
Kebanyakan yang ada di Sunmor adalah mereka para pengusaha kecil menengah dan bahkan ada juga mahasiswa yang nyambi mencari rizki . Jangan takut di Sunmor kamu tidak akn dipatok harga tinggi dan mereka sangat ramah tamah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar