3. PASAR SUNMOR UGM
Menikmati libur akhir pekan di Yogyakarta merupakan pilihan yang sangat tepat.
Banyak tempat-tempat wisata yang bisa dinikmati, tempat berbelanja oleh-oleh
khas Jogja pun tidak sulit untuk dijumpai, bahkan tempat-tempat yang memiliki
potensi untuk menarik wisatawan sejenak “mampir” menambah istimewanya kota
Jogja. Bagi masyarakat Yogyakarta, tempat ini sudah tidak asing lagi. Bahkan
sudah menjadi rutinitas sebagian orang untuk “jajan” di tempat ini. Tempat yang
disebut SunMor atau Sunday Morning. Sunday Morning adalah suatu istilah yang
sering digunakan oleh kalangan masyarakat sekitar maupun kalangan mahasiswa –
mahasiswi yang menjuluki tempat menjajakan dagangannya di area kampus UGM. Pada
awalnya, area kampus UGM pada hari minggu hanya digunakan untuk berolahraga
oleh masyarakat sekitar dari berbagai usia dan juga kalangan. Seiring dengan
banyaknya masyarakat yang berolahraga sekaligus menikmati libur akhir pekan di
kawasan ini mendorong para pedagang untuk menjajakan dagangannya dengan
mendirikan lapak-lapak di sekitar area Lembah UGM yang dijadikan spot olahraga
itu. Dan kini lokasi tersebut dijadikan seperti “pasar” yang hanya diadakan
setiap hari minggu saja. Hingga saat ini, tidak hanya 10ataupun 20 pedagang
yang membuka lapak di kawasan kampus UGM ini. Bahkan mahasiswa-mahasiswi pun
juga turut serta membuka lapak dan menjajakan dagangannya disana sebagai
sambilan.
Lokasi Pasar SUNMOR UGM
Sunday Morning terletak di sepanjang jalan
Notonegoro kabupaten Sleman. Apabila kompasioner belum mengetahui jalan ini,
kita bisa lewat dari Perempatan Sagan hingga Selokan Mataram, atau jalan paling
timur diKampus UGM. Lokasi Sunmor memiliki akses yang mudah dijangkau, apabila
ingin kesana dapat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Akses
tempat ini bisa dari mana saja, dari arah Jalan Kolombo (dari selatan) dan
Jalan Selokan Mataram (dari utara). Para pedagang yang membuka lapaknya disini
sudah mempunyai tempat sendiri untuk jualan yang sudah diatur oleh paguyuban
mereka. Namun, fenomena seperti ini pasti menimbulkan dampak positif dan negatifnya,
banyaknya para pegadang dan menyempitnya area jalan Notonegoro di hari minggu
tak elak menyebabkan polemik baru di kawasan ini. Para pegadang ini membuka
lapaknya di sisi atau lajur sebelah kiri di jalan Notonegoro ini. Tidak hanya
tenda-tenda yang digunakan untuk membuka lapak dagangan, ada pula yang
menjajakan dagangannya dengan menggunakan mobil. Ada juga pedagang yang tak
mematuhi peraturan dengan menempatnya atau membuka lapak dagangannya di area
yang seharusnya tidak digunakan untuk membuka lapak. Hal ini makin menyebabkan
penyempitan jalan. Bila dicermati, kini Sunday Morning (SunMor) menjadi potensi
menarik bagi para wisatawan atau dapat di jadikan sebagai tempat wisata. Namun
alangkah baiknya apabila SunMor dapat di benahi agar para pengunjung yang ingin
membeli barang atau pun jajanan disana dapat merasa nyaman. Ada bebagai
alternative yang dapat dilakukan apabila SunMor dijadikan sebagai obyek wisata.
Seperti halnya : ·Di alihkannya area parkir SunMor yang biasanya di kawasan
sekitar depan masjid ke area-area yang lebih luas, agar tak terjadi lagi
penyempitan jalan di kawasan ini. ·Bisa juga di lakukan penutupan jalan di area
ini apabila hari minggu, bisa dialihkan melalui jalan lain. ·Di area SunMor
dapat diadakan pentas seni, hiburan ataupun kreatifitas lainnya agar menambah
daya tarik pengunjung. ·Peninjauan kembali para pegadang yang membuka lapaknya
harus sesuai pihak pengelola SunMor agar tidak membuka lapaknya di sembarang
tempat. Alternative – alternative seperti inilah yang dapat dijadikan referensi
ataupun masukan dalam pengembangan area SunMor. Dan apabila keberadaan SunMor
ini dapat ditata ulang kembali, SunMor dapat dijadikan sebagai tempat tujuan
wisata pada hari Minggu yang memiliki daya tarik sendiri bagi wisatawan yang
berkunjung di Yogyakarta. Bagi para pedagang keberadaan SunMor ini sangat
strategis dan dapat menguntungkan dalam usaha promosi atau menjajakan barang
dagangannya. Bagi para mahasiswa maupun mahasiswi yang membuka lapaknya di area
ini pun, keberadaan SunMor dapat dijadikan tempat untuk menggali potensi
berwirausaha mereka.
Ada FaktaUnik yang membuat Sunmor begitu menarik dikunjungi
Ada FaktaUnik yang membuat Sunmor begitu menarik dikunjungi
1.Diadakan Sejak Krisis
Moneter
Sunmor yang rutin
diadakan setiap minggu pagi ini ternyata mulai ada pasca krisis moneter di
tahun 1997. Tentu saja mengingat saat itu banyak harga barang jadi tak jelas
harganya maka di bukalah Sunmor kata Sunmor itu sendiri tak jelas siapa yang
pertama kali mempopulerkannya hanya sebatas akronim
2.Letaknya Yang
Menggalaukan
Pada mulannya Sunmor
berada kawasan di area Auditorium Graha Sabha Pramana UGM tapi sejak tahun 2009
Sunmor diadakan di jln.Notonegoro hingga jln.olahraga dan sebagian jln.selokan
mataram sebelah timur dengan menempati area seluas 2400m persegi.Pihak UGM
sendiri mulanya ingin memindahkan Sunmor ke pedukuhan karang Malang namun tak
di setujui pedagang
3.Penjualnya Yang
Baik-Baik
Kebanyakan yang ada di
Sunmor adalah mereka para pengusaha kecil menengah dan bahkan ada juga
mahasiswa yang nyambi mencari rizki . Jangan takut di Sunmor kamu tidak akn
dipatok harga tinggi dan mereka sangat ramah tamah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar